Pada pandangan pertama, "kaca kuarsa" mungkin tampak seperti istilah yang lugas, tetapi perbedaan harga antar produk bisa sangat mencengangkan—terkadang bervariasi hingga beberapa ratus persen. Rahasianya terletak pada pemahaman dua jenis yang berbeda: kuarsa leburan dan kaca silika leburan.
Kuarsa leburan dibuat dengan melelehkan kristal kuarsa alami pada suhu sekitar 2000°C (3632°F). Meskipun proses ini relatif sederhana dan hemat biaya, bahan yang dihasilkan mengandung kotoran dari kristal alami, membatasi kemurniannya. Karakteristik utamanya meliputi:
Silika leburan disintesis dari bubuk silikon dioksida ultra-murni pada suhu yang lebih rendah (~1700°C/3092°F). Proses yang cermat ini menghasilkan kemurnian dan kejernihan optik yang luar biasa:
Kuarsa Leburan Ideal Untuk:
Silika Leburan Penting Untuk:
Ketahanan Termal: Keduanya tahan terhadap operasi berkelanjutan pada suhu 1000°C (1832°F) dengan ketahanan guncangan termal yang sangat baik.
Ketahanan Kimia: Hampir identik—tahan terhadap sebagian besar asam kecuali asam hidrofluorat dan asam fosfat panas.
Transmisi UV: Silika leburan mentransmisikan ~90% pada 190 nm vs. ~50% kuarsa leburan pada panjang gelombang yang sama.
Mitos 1:
"Silika leburan selalu lebih baik."
Kenyataan:
Untuk aplikasi non-kritis seperti jendela pengamatan, kuarsa leburan memberikan kinerja yang memadai dengan biaya yang lebih rendah.
Mitos 2:
"Bahannya berbeda secara kimia."
Kenyataan:
Keduanya adalah SiO₂—perbedaannya terletak pada kemurnian dan mikrostrukturnya, bukan pada kimia dasarnya.
Pada pandangan pertama, "kaca kuarsa" mungkin tampak seperti istilah yang lugas, tetapi perbedaan harga antar produk bisa sangat mencengangkan—terkadang bervariasi hingga beberapa ratus persen. Rahasianya terletak pada pemahaman dua jenis yang berbeda: kuarsa leburan dan kaca silika leburan.
Kuarsa leburan dibuat dengan melelehkan kristal kuarsa alami pada suhu sekitar 2000°C (3632°F). Meskipun proses ini relatif sederhana dan hemat biaya, bahan yang dihasilkan mengandung kotoran dari kristal alami, membatasi kemurniannya. Karakteristik utamanya meliputi:
Silika leburan disintesis dari bubuk silikon dioksida ultra-murni pada suhu yang lebih rendah (~1700°C/3092°F). Proses yang cermat ini menghasilkan kemurnian dan kejernihan optik yang luar biasa:
Kuarsa Leburan Ideal Untuk:
Silika Leburan Penting Untuk:
Ketahanan Termal: Keduanya tahan terhadap operasi berkelanjutan pada suhu 1000°C (1832°F) dengan ketahanan guncangan termal yang sangat baik.
Ketahanan Kimia: Hampir identik—tahan terhadap sebagian besar asam kecuali asam hidrofluorat dan asam fosfat panas.
Transmisi UV: Silika leburan mentransmisikan ~90% pada 190 nm vs. ~50% kuarsa leburan pada panjang gelombang yang sama.
Mitos 1:
"Silika leburan selalu lebih baik."
Kenyataan:
Untuk aplikasi non-kritis seperti jendela pengamatan, kuarsa leburan memberikan kinerja yang memadai dengan biaya yang lebih rendah.
Mitos 2:
"Bahannya berbeda secara kimia."
Kenyataan:
Keduanya adalah SiO₂—perbedaannya terletak pada kemurnian dan mikrostrukturnya, bukan pada kimia dasarnya.